Perubahan Psikologi Dan Fisiologi Pada Masa Kehamilan
Perubahan Psikologi Dan Fisiologi Pada Masa Kehamilan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan
merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita.
Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami
proses kehamilan, persalinan dan masa nifas. Kehamilan merupakan
fenomena normal yang terjadi karena adanya pertemuan sel sperma dengan
sel telur di tuba fallopi, kemudian bernidasi dilapisan endometrium yang
akan berkembang menjadi janin, lamanya kehamilan normal 280 hari atau 40 minggu.
Proses
kehamilan yang dialami setiap wanita akan menimbulkan
perubahan–perubahan pada fisik, maupun psikologis. Direncanakan atau
tidak, calon ibu perlu mempersiapkan diri secara psikologis sejak
sebelum, selama, dan sesudah kehamilan. Perubahan–perubahan fisik yang
terjadi selama kehamilan, merupakan hal yang sangat penting untuk
diketahui. Sangat disayangkan sekali, ketika wanita mengetahui terjadi
perubahan dalam dirinya, akan tetapi tidak mengetahui bagaimana
perawatan kehamilannya (Manuaba, 2008).
Perkembangan
dan perubahan–perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan tidaklah
sama, tetapi tergantung pada usia kehamilannya. Pada trimester pertama
kehamilan (0-12 minggu) merupakan awal kehamilan, belum terlihat
perubahan yang nyata pada tubuh. Tetapi sesungguhnya tubuh secara aktif
bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional dalam proses
kehamilan. Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama,
antara lain pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi,
mual dan muntah pada pagi hari (morning sickness),
merasa lelah, sakit kepala, kram perut, penambahan berat badan. Dalam
tahapan inilah sikap positif wanita hamil terhadap dirinya cukup jelas.
Pada
trimester kedua kehamilan (13–28 minggu), berupa pembesaran pada
payudara dan abdomen yang semakin nyata serta terjadi penebalan
pinggang, perubahan pada kulit, rambut serta kuku. Ibu juga dapat merasa
sakit diperut bagian bawah, sering sendawa dan buang angin, muncul
sifat pelupa, pusing, mimisan, gusi berdarah secara tiba-tiba. Selain
itu adalah pengeluaran colostrum, kadang-kadang mendengkur, serta timbul
oedema pada daerah wajah dan ekstremitas.
Trimester
ketiga kehamilan (29–40) minggu, merupakan kesiapan untuk menjelang
kelahiran anak. Kebanyakan wanita hamil dalam tahap ini sering mengalami
gangguan tidur, rasa sakit dipunggung, muncul varices, sering-sering
buang air kecil, cairan vagina makin banyak. Pada tahapan ini, sering
timbul konflik antara sensasi tubuh, perasaan bergantung dan kenyataan
tanggung jawab untuk menerima peran sebagai ibu (Maulana, 2008).
Banyak
sekali perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, diduga akan
mempengaruhi rasa nyaman selama proses kehamilan. Kebanyakan wanita
hamil telah mengetahui bahwa kehamilan adalah kewajaran yang sempurna
yang harus dirawat, tetapi bukan penyakit yang harus dijauhi. Belakangan
ini wanita hamil telah mengetahui bahwa selama kehamilan akan mengalami
perubahan pada tubuhnya yang bersifat sementara bukan permanen.
Beberapa kunjungan kehamilan, wanita hamil mengeluh mengalami gangguan
rasa nyaman akibat dari perubahan fisik selama kehamilan, mereka
mengeluh tidak nyaman dengan tubuhnya, rasa percaya diri sangat kurang
terhadap penampilan. (Susanti, Ni Nengah. 2008).
Secara
umum telah diterima bahwa kehamilan membawa resiko bagi ibu hamil.
Menurut WHO sekitar 15% dari seluruh ibu hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilaanya serta dapat mengancam jiwa
ibu dan bayi. Dari 5 juta kehamilan yang terjadi di Indonesia setiap
tahunnya diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan.
13% diantaranya disebabkan eklampsia. Di Sumatera Utara ibu hamil yang
meninggal dunia akibat komplikasi lebih dari 50 dari 19.500 ibu hamil
yang ada (Sugiri, 2007).
Berdasarkan
hasil survey awal penelitian yang dilakukan di Desa Padang Brahrang
Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2012 dimana dari 42 orang ibu
hamil sebagian diantaranya tidak mengetahui perubahan psikologis dan
fisiologis yang terjadi dalam masa kehamilanya, ini dilakukan dengan
melalui wawancara beberapa ibu hamil, terutama pada ibu primigravida
masih kurang. Hal ini disebabkan kurang adanya informasi atau penyuluhan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang ada di Desa tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Kehamilan
Kehamilan
merupakan suatu proses yang alamiah. Setiap wanita yang memiliki organ
reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan
hubungan seksual dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan
mengalami kehamilan (Mandriwati,2008).
Ada beberapa pengertian yang terkait dengan kehamilan sebagai berikut :
1. Menurut Manuaba (2008),
1. Menurut Manuaba (2008),
Kehamilan
merupakan proses mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari ovulasi
: pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan placenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
2. Menurut Hanifa Wiknjosastro (2008),
Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum ( konsepsi ) dan nidasi hasil konsepsi.
3. Menurut Abdul Bari Saifudin (2008),
Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir.
Selama
kehamilanya, ibu hamil dianjurkan melakukan kunjugan antenatal minimal 4
kali. Kehamilan dibagi menjadi III trismester yaitu pada Tm I 1 kali,
Tm II 1 kali, Tm III 2 kali, guna untuk mengetahui masalah kesehatan
selama kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat fisiologis yang dapat
mengancam kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan
antara lain hiperemesis gravidarum, pendarahan, anemia, eklampsia, nyeri
perut yang hebat, pusing terus-menerus, gangguan penglihatan, demam,
serta terjadi iritasi dan infeksi pada vagina (Sarwono, 2006).
2.1.2 Psikologis
Psikologis adalah (sifat) tentang jiwa, kejiwaan (Balhagi,2005). Psikologis
kehamilan adalah Suatu keadaan depresi pada ibu yang sedang mengandung
disebabkan banyak hal. Pertama, adanya perubahan hormon yang
mempengaruhi mood ibu secara keseluruhan sehingga si ibu sering merasa
kesal, jenuh, atau sedih.
2.1.3 Fisiologis
Fisiologis
adalah merupakan cabang dari Ilmu biologis yang mempelajari objek
spesifik makhluk hidup dari sudut pandang struktur dan fungsinya. Secara
terminologis istilah fisiologis berasal dari bahasa Yunani yaitu
(Physis alam dan Logos: Ilmu),
Fisiologi
kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam
kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat
hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah
drastis (Wikepedia, 2007)
2.2 Penyebab Perubahan Psikologis dan Fisiologis Selama Kehamilan
Ada dua penyebab terjadinya perubahan psikologis dan fisiologis pada ibu hamil, diantaranya adalah :
a. Selama
kehamilan tubuh akan menghasilkan banyak hormone progesterone yang sama
konsistensinya meningkat persis sebelum timbulnya menstruasi karena
peningkatan hormone hampir semua wanita bahkan pada kehamilan yang
paling positif ibu akan merasakan depresi rasa takut dan bimbang.
b. Hormone
estrogen ibu meningkat dan menyebabkan ibu merasa mual dan muntah pada
pagi hari, sering buang air kecil, dan payudara terasa nyeri. Ibu merasa
tidak sehat sehingga sulit bagi ibu ini merasakan kebahagian atas
kehamilanya. Hal ini dapat terjadi pada psikologis dan fisiologis ibu
secara fisik.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
2.3.1 Faktor fisik
Seorang
ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu
tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin,
atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan
yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
a. Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
b. Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter)
akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu
dan janinnya
c. Mengenali
secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan
janinnya
d. Mempersiapkan
ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan
secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan
persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan
dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
e. Mempersiapkan
agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat
berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan
dengan lancar
f. Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor
kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah
melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
2.3.2 Faktor Psikologis
Yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :
a. Stressor.
Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan
janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan
emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
b. Dukungan
keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status
kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung
bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil
akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani
kehamilan, persalinan dan masa nifas (Glade B.2001).
2.3.3 Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.
Faktor
ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya
hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak
merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan
dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama
yang berhubungan dengan adat istiadat.
Jika
ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka
sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya Yang tak kalah penting adalah personal hygiene.
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian
dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang
payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi
juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat.
Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya
secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan
persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik
sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses
persalinan dapat berjalan dengan baik.
2.4 Perubahan-perubahan Fisik dan Psikologis Selama Masa Kehamilan.
2.4.1 Perubahan Psikologis dan Fisiologis Pada Trimester I
· Perubahan Psikologis pada Trimester I
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama.
e) Oleh
karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya.
· Perubahan Fisiologis Pada Trimester I
a) Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir
50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal
kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi
kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini
biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan.
b) Pembesaran Payudara
Payudara
akan membesar dan mengencang, ini terjadi karena peningkatan hormon
kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.
c) Sering buang air kecil
Keinginan
sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang
membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada
trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan
ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien.
e) Sakit Kepala/Pusing
Sakit
kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga
ketika akan mengubah posisi dari duduk/tidur ke posisi yang lain
(berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi.
Sakit kepala/pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan
oleh faktor fisik maupun emosional..
f) Kram Perut
Kram
perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran
dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
h) Peningkatan Berat Badan
Pada
akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang
kancing rok/celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan
berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan
memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen
yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang
menyebabkan tubuh menahan air.
2.5.2 Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Trimester II
· Perubahan Psikologis pada Trimester II
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru.
· Perubahan Fisiologis pada Trimester II
a) Perut semakin membesar
Setelah
usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga
panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan puser
(umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan
wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angin
Sendawa
dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa
dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan.
Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan membuat
tidak nyaman.
c) Rasa panas di perut
Rasa
panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan
juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna
sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan
hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh
lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di
wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang
tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e) Sakit perut bagian bawah
Pada
kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian
bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat
tidak menetap.
f) Pusing
Pusing
menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,
karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
g) Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan
hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke
daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan
disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi
akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah
melahirkan.
h) Perubahan kulit
Perubahan
kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari
pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah
disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk
kurangnya vitamin folat.
i) Payudara membesar
Payudara
akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang
disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap
dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu
adalah kelenjar kulit.
j) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan
adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil
mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh
menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan
pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan
kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau
berdiri yang terlalu lama.
2.5.3 Perubahan Psikologis dan Fidiologis pada Trimester III
· Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
c) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
d) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
e) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
f) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
g) Merasa kehilangan perhatian
h) Perasaan mudah terluka (sensitive)
· Perubahan Fisiologis pada Trimester III
a) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit
pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan Anda yang dapat memengaruhi postur
tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b) Konstipasi/Sembelit
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c) Pernafasan
Karena
adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru,
pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang
berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan dada).
d) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e) Varises
Peningkatan
volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul
dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga
terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga
akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
f) Kontraksi perut
Braxton-Hicks
atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan,
tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g) Bengkak
Perut
dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan
pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
h) Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena kekurangan kalsium (Suririnah, 2008)
2.6. Adaptasi Psikologis dan Fisiologis Dalam Masa Kehamilan.
2.6.1 Pada kehamilan Trismester I.
Setelah
konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi
hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan
seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal
kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80 % kecewa,
menolak, gelisah, depresi dan murung. Kejadian gangguan jiwa sebesar 15 %
pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama.
Menurut
kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik menderita
depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya.
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari
pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai
ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses
belajar melalui serangkaian aktifitas. Trimester pertama ini sering
dirujuk kepada masa penentuan. Penentuan membuat fakta wanita bahwa ia
hamil. Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :
1. Taking On
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
2. Taking In
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan
3. Letting Go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya.
Kehamilan
pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang
dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda - tanda
untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2.6.2 Pada Kehamilan Trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu prequickeckening dan postquickening yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :
a) Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening (sebelum
adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) pada trimester kedua, ibu
hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan
ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi
kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan
menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan
dilahirkannya.
b. Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening (setelah
adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu) identitas keibuan yang
jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan
menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa
menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan,
terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir.
Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala
peran yang ia terima sebelum kehamilannya.
2.6.3 Pada Kehamilan Trimester III
Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan
bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali
merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa
tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian
khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan
keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ketiga
sering kali disebut periode menunggu / penantian dan waspada sebab pada
saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester
III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi (Ade, 2011).
2.7 Peran Bidan Dalam Menghadapi Persiapan Ibu Hamil
1. Mempelajari
keadaan lingkungan penderita Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai
keluarga, keuangan, perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan
depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan
pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga
mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan.
2. Informasi dan pendidikan kesehatan
a. Mengurangi pengaruh yang negatif
Kecemasan
dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita–cerita yang menakutkan
mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau
atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan
persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai
anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita.
b. Memperkuat pengaruh yang positif
Misalnya
dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan
akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
c. Menganjurkan
latihan-latihan fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otot-otot
dasar panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan
latihan-latihan relaksasi.
3. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
______________. 2005. Manageman Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Ade. 2011. Psikologis dan Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Nuha Medika
Glade, B, dkk. 2001. Kehamilan Di atas Usia 30 Tahun. Jakarta : Arcan.
Helen, F. 2004. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Hidayat A, dkk. 2007. Riset dan Teknik penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
Juditha, I, dkk. 2009. Tips Praktis Bagi Wanita Hamil. Jakarta : Balai Pustaka.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.
Sarwono. 2006. Asuhan Kebidanan. Jakarta : YBP.SP
______________. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP.SP
______________.2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP.SP
Diakses Pada Tanggal 8 April 2012, Pukul 13.00 Wib.
Diakses Pada Tanggal 12 April 2012, Pukul 16.00 Wib. 2008. Perubahan-Perubahan Fisik dan Psikologis Selama Kehamilan.
Diakses Pada Tanggal 12 April 2012, Pukul 15.30 Wib.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Penerbit : Salemba Medika.
Susanti, Ni Nengah. 2008. Psikologis Kehamilan. Jakarta : EGC.
Syafrudin. 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : Trans Info Medika
Notoatmojo,
Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam.
2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Manuaba,1998. Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Komentar
Posting Komentar